Thursday, April 2, 2015

Dream Wedding

Dear Luna,
Bahkan dari masih kecil pun,  aku bukan tipe yang pernah ngebayangin kalo  nikah ntar maunya gimana sih. Tapi duluuuu, waktu mau nikah, aku & R udah pernah bikin planning buat acara kita. Jadi planning itu aja yang aku ceritain di sini.

Berhubung kita berdua demen baca, jadi rencananya bikin bookish wedding theme. Sebenarnya sih pengen nikah di Gramedia gitu, tempat kita berdua suka nongkrong berjam-jam. Tapi gak boleh ternyata. Ya udah....tema bukunya aja yang dibikin. Ide kita gak ada yang orisinal kok. Semuanya nyontek dari internet juga.

Tamu direncanakan sedikit aja. Cuma keluarga dan teman-teman. Pengennya sekitar 150 orang aja, maksimal 250 lah sudah termasuk partner dan anak-anak. Makanya berani bikin dekor macem-macem. Toh gak butuh banyak.

Undangannya pake cover buku penguin classic. Dalamnya ada sketsa dan 'cerita pendek' kami (boleh lah ya narsis dikit). Konsepnya kayak gini lah :


Rencana venue-nya di Bumi Harum Manis ato paling gak Rumah Saya-lah. Konsepnya pesta kebun, dibikinnya sore jadi gak panas-panas amat dan gak banyak nyamuk. Akadnya sih pagi hari di situ juga, tapi untuk akad cuma undang keluarga langsung aja.
Rencananya gantung lampion warna warni di pohon sama gantung buku-buku. Yaa...seperti penggabungan 2 hal ini lah :


Terus dekor lainnya ada marka jalan yang ngambil dari tema pesta minum teh-nya si Mad Hatter dari Alice in the Wonderland. Soalnya kami doyan teh dan selalu mupeng ikutan Mad Hatter's tea party.


Untuk meja para tamu juga masih terinspirasi Mad Hatter tea party. Kursinya sih kursi kayu biasa berlapis bantal vintage. Terus cangkirnya juga model cangkir vintage jaman Victoria biar kesan british-nya Mad Hatter tetap ada. Cangkirnya bakal beda-beda design di tiap meja. Malah kalo bisa, tiap orang cangkirnya beda design juga, Soalnya kami rencana cuma beli 1 set, sisa cangkir lain minjem punya orang tua dan keluarga yang lain. Biar irit dan 'rame'. Di tiap gelasnya ada hiasan yang beraura Alice in Wonderland.


Untuk center piece di tiap meja tamu, bakal ditumpuk beberapa buku. Dan dihias dengan bunga kertas (kayak yang ada di atas buku) dan buah kayak apel, anggur, jeruk. Bukunya dipilih yang bagus dong. Jadi kalo ada tamu yang males bersosialisasi ato ngerasa bosen, dipersilakan membaca bukunya. Asal jangan dibawa pulang aja karena itu buku-buku koleksi pribadi X). Bunga kertasnya bikin sendiri aja. Ada tutorialnya di internet.


Gak pake pelaminan yang 'panggung' gitu, Rencananya mo naro sofa gaya bohemian aja yang empuk dan cozy untuk dipake baca. Sofanya gak beli. Minjem dari rumah bokapnya R aja. Paling ntar diganti pelapisnya biar kinclong. Dulu aku naksir sama model kain pelapis yang kayak gini :


Di depan sofa cuma naro meja kayu bulat kecil aja gaya vintage (lagi-lagi, mejanya gak beli. Ambil dari rumah aja). Di atas meja ditaro tumpukan buku dengan vas quirky ala Mad Hatter (iya...yang ini beli) dan rangkaian bunga kertas (bikin sendiri). Bukunya spesifik kalo di meja ini. Kudu buku Pride & Prejudice-nya Jane Austen sama koleksi komik Superman-nya R.


 

Trus di kiri kanan sofa ada rak buku dari kayu yang beneran diisi buku tentunya. Rak buku kayak gini juga ada di pojok-pojok lapangan nanti. Jadi tamu yang ngerasa buku di mejanya gak menarik, bisa ngambil buku lain di rak, (Ini mo kondangan ato ngajak orang baca sih?) Raknya dipesan, karena emang niatnya buat dipake abis acara. Model raknya kurang lebih kayak di bawah. Idenya diambil dari blognya Jessica Clare. Tapi gak pake bunga-bunga di atas. Cukup rak aja dan bukunya disusun rada berantakan, ditambah pot bunga.



Baju mah standar aja kok : baju bodo (aku) dan jas tutup (buat R) sama sarung bugis. Karena waktu itu Mama bilang terserah lah acara di Jakarta mo dibikin kayak apa, yang penting harus pake baju adat bugis. Bajunya sih nuansa warna biru-item dan putih-item. Karena R kekeuh harus ada warna Juve di acara, ya aku juga pengen warna Inter ada juga. Nah lho...

Untuk makanan, aku belum kepikiran sih waktu itu. Ngikutin katering dari venue-nya aja. Aku malah kepikiran sama dessert dan snack-nya. Pengennya sih naro gumball machine, tapi ntar diisi jelly bean segala rasa-nya Bertie Botts, terus bikin limun jahe dan butterbeer abal-abal (resepnya ambil di internet). Waktu itu udah gugling resep dan praktek segala X)). Sama kue-kuenya dikasi hiasan yang bertema Alice in Wonderland. 


Kalo wedding cake-nya yang simpel aja. Layer cake dengan teks yang diprint ke kue. Kayak gambar di bawah, Tapi kuenya 2 tingkat aja. Dan puisi yang di-print ke cake jelaslah puisi Aku Ingin-nya Sapardi Djoko Darmono.


Suvenir wedding-nya ada 2 jenis : tote bag dengan design cover buku ato kutipan dari buku ato apapun yang berhubungan dengan buku deh. Satu lagi mug yang berhubungan dengan buku juga. Untuk mug, design-nya udah fix pake kutipannya CS Lewis. Waktu itu sih niat mo masukkin beberapa kantung teh ke mug. Karena kita berdua demen teh, and hey...what's a reading without a cup of tea, right?

Rencananya ada foto booth buat tetamu. Selain difoto layaknya di foto booth kawinan, bakal ada foto polaroid juga. Fotonya bisa ditempel dan ditulisin pesan ato apalah buat pengantin.


Untuk musik, belum dibikin song list-nya waktu itu. Yang pasti ada I Got You, Babe-nya UB 40 karena itu lagu kebangsaan kami. Maksudnya lagu kebangsaan karena suka duet nyanyi lagu itu di karaokean.

Tempat cincinnya gak pake kotak perhiasan ato apalah itu. Cuma ditaro di atas buku yang terbuka aja. Bukunya harus Taiko doong. Karena cerita kami dimulai dari buku itu. Taiko-nya bakal diangin-anginin biar kuning dan sedikit di-'bakar' biar ada kesan vintage-nya gitu. 


Dann...udah sih (^_^"). Perencanannya cuma ampe situ aja sebelum terhenti karena negara api menyerang. Semua rencana pun buyar. Taiko-nya dijual, semua mawar kertas yang udah dibikin juga dibuang, padahal bikinnya capek. Nyesel juga sih dulu terlalu dramatis :|
Yang masih ada sekarang cuma mug yang udah terlanjur dibikin untuk contoh dan toples ala Mad Hatter ini. Somehow aku sayang hibahin toples ini. Lucu sih. :D


Kalo sekarang sih, mikirnya males ya ribet ngerencanain wedding kayak gitu lagi. Sekarang malah kepikirnya nikah tamasya aja biar sekalian travelling. Tapi kalo aku jawab nikah tamasya aja di kuismu kan bakal singkat banget jawabanku. Mana enaakk #lah.
Lagian sekalian mo curcol aahh. Hahahaha....
Makasi yaa, Lun. Udah bikin kuis yang bisa jadi ajang curcol dan melepaskan memori. :)


Saturday, February 25, 2012


Data Film
Director: Michael Sucsy
Writers: Jason Katims, Abby Kohn, Stuart Sender, Marc Silverstein
Stars: Rachel McAdams, Channing Tatum and Sam Neill
Genres: Drama | Romance
Motion Picture Rating (MPAA) : Rated PG-13
Language: English
Release Date: 16 February 2012 (Indonesia)
Filming Locations: Chicago, Illinois, USA

"Life's all about moments of impact, and how they change our lives forever. But what if one day you could no longer remember any of them?"
 (Leo)
Itu pertanyaan yang harus dijawab pasangan Paige (Rachel McAdams) dan Leo (Channing Tatum) setelah dihadapkan pada suatu  kecelakaan fatal yang merenggut ingatan Paige.

Paige bukan hanya melupakan perseteruan dengan keluarganya selama 5 tahun terakhir dan perubahan karirnya dari seorang calon pengacara menjadi pemahat. Yang lebih parah, dia melupakan segala hal tentang Leo mulai dari pertemuan, pacaran hingga pernikahan mereka. Dan yang bikin makin pedih buat Leo, karena ingatan Paige justru terhenti di masa ketika Paige masih bertunangan dengan Jeremy (Scott Speedman).
“Everything that I fell in love with is still there." "I need to make my wife fall in love with me again"
-Leo-
Begitulah keyakinan Leo. Sumpah sucinya kepada Paige di hadapan Tuhan sewaktu pernikahan mereka dan keyakinan bahwa Paige yang dicintainya masih ada dalam diri gadis itu membuat Leo bertekad untuk membuat istrinya jatuh cinta sekali lagi dengannya.
Segala cara dilakukan Leo, mulai dari membawa Paige ke tempat pertama kali mereka bertemu, mengingatkan Paige pada segala kebiasaan dan janji-janji mereka hingga berdamai dengan keluarga Paige walau pun sadar kalau keluarga gadis tersebut tidak menyukainya.
“How do you look at the woman you love, and tell yourself that it's time to walk away?"
-Leo-
Namun sampai kapan Leo mampu bertahan dalam suasana seperti ini? Apalagi keluarga Paige tidak merestui hubungan mereka dan malah berusaha mendekatkan Paige dan Jeremy. Di lain sisi ada Jeremy yang masih berharap pada Paige. And on top of that, fakta bahwa saat Paige terbangun, dia kembali ke fase saat dia (merasa) masih mencintai Jeremy. Leo sadar bagaimana perasaan Paige yang sebenarnya ke Jeremy. "I know you love him cause that's the way you used to look at me," kata Leo. Dia juga sadar bahwa sementara dia terus mencintai Paige, namun bagi Paige dia hanyalah orang asing. Dan karenanya, Paige berhak memulai hidup baru dengan cerita yang juga baru.
Dengan alasan itulah, Leo pun memutuskan keluar dari hidup Paige.

Apa keadaan membaik untuk Paige?
Ternyata tidak juga.
Paige menemukan rahasia besar yang dipendam orang tuanya sekaligus alasan dia meninggalkan keluarganya 5 tahun lalu.
And then she start questioning her memories, whether the ones she still remembers are the truth or not. She also realizes that her lost memories are part of her life too therefore she can't deny its existencies. That's why Paige's trying to regain her lost memories for the past 5 years or at least to start her life again right where she left off, including things regarding with Leo, her vow to him and their love.
“You can’t remember how we fell in love. You get to experience it all over again.”
-Leo-
Ide cerita The Vow sebenarnya biasa saja, cenderung pasaran malah. Cerita orang amnesia bukan pertama kali ini ada. Dialognya pun standar, dalam arti bukan yang baguuusss banget sampai patut dikenang tapi juga gak over cheesy.

Endingnya juga sudah terprediksi. Kalau pernah baca novel Harlequin jadul karangan Rebecca Winters yang berjudul Undercover Baby, nah you pretty much got the idea about The Vow's ending.
Malah khusus untuk film ini, saya kurang puas dengan endingnya atau lebih tepatnya dengan cara film ini berakhir. Terasa agak diburu-buru aja dari sejak Paige menemukan rekaman pernikahannya dengan Leo. Coba adegan penutupnya ditambah 5-10 menit lagi, pasti lebih berkesan.

Tapi saya suka chemistry Chaning Tatum dan McAdams, somehow bisa dipercaya kok kalo mereka memang couple. Dan anehnya saya jadi suka lho sama 2 aktor/aktris ini. Padahal sebelumnya, saya bukan fans mereka dan gak pernah tertarik nontonin film-film mereka.
Saya juga suka dengan latar belakang kota Chicago di musim saljunya yang cantik banget. Dan suka banget dengan music scoring dan soundtrack filmnya yang bagus dan kena banget.

So...to summarize, ini memang film yang cocok banget ditonton untuk Valentine. Good, not great, but at least give you a good feeling about it. And also entertaining for both eyes and ears.

Rating tiga bintang untuk storyline, tapi naik jadi 4 bintang karena setting dan soundtracknya yang keren.

The Vow :

Paige : "I vow to help you love life, to always hold you with tenderness, and to have the patience that love demands. To speak when words are needed, and to share the silence when they're not. To agree or to disagree on red velvet cake, and to live within the warmth of your heart and always call it home."

Leo : "I vow to love you. And no matter what challenges might carry us apart, we will always find a way back to each other. I vow to fiercely love you in all your forms now and forever. I promise to never forget that this is a once in a lifetime love."

Thursday, February 9, 2012

Goelali

Tampak Depan
Jadi Goelali ini salah satu restoran yang ada di Cihampelas Walk (CiWalk), Bandung. Awalnya milih karena liat suasananya yang cozy dan gak terlalu rame. Dan senang karena ternyata ndak salah pilih.

Es Teh Manis
Untuk minum, kami kompak pesen Es Teh Manis. Dan sumpah ya, hanya dengan Rp 4500,- porsinya gede banget. Gak rugiii. Saya ini kan termasuk tukang minum (bisa deh saingan sama Onta). So tiap makan di mana pun saya selalu pesan minuman 2 gelas, kadang malah 3 gelas hanya untuk 1 porsi makanan. Tapi di Goelali ini puassss. Hanya dengan 1,5 gelas es teh pun sudah cukup. Dan yang lebih bikin senang lagi, manisnya pas. Dalam arti, gak terlalu manis sehingga saya gak mesti khawatir dengan meningkatnya kadar glukosa saya nanti. Tahu sendiri dong, nasi aja punya kadar glukosa yang tinggi. Belum lagi kalau ditambah dengan minuman manis macam es teh manis ini. Waduuuhh...gak kebayang deh :s.


Petualangan kuliner kami dimulai dengan tahu goreng ini (yang mana saya lupa namanya XP). Rasanya sih enak; garing dan asinnya pas. Tapi yang lebih enakkin adalah sambel cocolnya. Disediakan 2 pilihan yaitu sambal kecap dan sambal tomat. Nah yang saya doyan ya sambal tomatnya ini. Pedesnya pas dan tomatnya kerasa segarnya.


Menu selanjutnya adalah bakso ceker. Wooaaa.....cekernya mantap. Gede dan gurih. Baksonya pun enyaakkk. Bakso uratnya terasa banget kenyal-kenyalnya. Dan gak kerasa ada pengawetnya lhooo soalnya bakso ini emang bikinan sendiri. Trus gak berasa kayak semangkok vetsin. Saya tuh suka males makan bakso abang-abang karena vetsinnya kerasa banget >.< . Tapi saya gak punya keluhan serupa dengan bakso-nya Goelali


Untuk menu utama, kami pilih Nasi Timbel. Menu yang satu ini sih rasanya standarlah. "Rasa" daun pisang pada nasi-nya kurang nampol. Tapi ayam gorengnya enak, perkedel jagungnya juga enak. Jadi kekurangan di nasi-nya itu bisa dimaafkan.


Menu dessert pilihan kami adalah Pisang Coklat Keju yang mana pisangnya enaaaaakkkk karena kematangan pisangnya pas. Kadang masalahnya dengan menu seperti ini tuh terletak di pisang, entah kematangan jadinya si pisang benyek ato masih agak mentah dan membuat pisangnya terasa keras. Kalo di Goelali sih matangnya pas. Untuk topping keju dan coklatnya sih no comment deh. Masak iya kombinasi keju dan cokelat bisa gak enak? :p


Dan menu favorit saya malam itu, yang bikin saya pengen balik lagi ke Goelali adalah menu terakhir ini : Pisang Ijo Saus Vanilla. Seperti saya bilang, kematangannya pas. But more than that, saus vanilla-nya enaaaakkk banget. Tadinya saya pikir bakal eneg banget pisang yang rasanya udah manis dipadu dengan saos vanilla yang juga manis. Ternyata saya salah. Paduan 2 hal itu malah bikin nagih. After taste kecut yang biasa ada di pisang, jadi hilang karena berpadu dengan saos vanilla.
Sebenarnya menu ini tersedia dalam 2 versi : saos vanilla dan saos duren. Sayang kemarin yang saos duren-nya lagi habis, padahal saya penasaran banget. Next time mo pesan itu ah.


Yang merupakan nilai plus dari Goelali adalah suasananya yang cozy (udah saya bilang ya tadi?) dan service-nya yang excellent. Penyajiannya gak pake lama. Kenapa saya bilang gitu?
Jadi gini, di Goelali tuh disediakan free kerupuk yang bisa diambil sepuasnya. Nah saya itu kalo udah ketemu kerupuk, langsung kalap. Sebodo amat dengan etika dan kesopanan. Saya pernah lho habiskan setengah topless free kerupuk di sebuah resto karena saya kelamaan nunggu. Tapi di Goelali, boro-boro bisa abisin setengah topless. Wong baru 2x tambah aja, pesanan makanan saya sudah datang kok.
 Nilai plus ini masih ditambah dengan staff-nya ramah banget walopun team kami tuh bawelnya bukan main. Swear, malam itu kami lagi kumat resehnya. Nanya macam-macam, gonta ganti pesanan, dan masiiihh aja para staff-nya bersikap ramah sama kami. Makasi banget lho, mas dan mbak :)

Berapa biaya yang kami keluarkan untuk total makanan di atas? Sekitar 120ribu untuk 3 orang. Masih wajar kan? ^__^

So....4,5 bintang untuk Goelali.

Monday, December 12, 2011

Warung Ngebul


  
Kalo dari Dago atas, ada di sebelum pengkolan ke Tubagus Ismail. Buka 5 sore -12 malam. 
Senin libur. Mari...
Twitter : @WarungNgebul

Warung Ngebul ini (yang saya singkat dengan semena-mena menjadi WarBul) milik @Vabyo, penulis buku fenomenal Kedai 1001 Mimpi yang menguak misteri Saudi Arabia (halah bahasanyaaaa... :D).

Saya sudah lama mem-follow @Vabyo di Twitter, mengikuti rangkaian tweet tentang pengalamannya di Saudi Arabia yang diberi tagar #ArabianUnderkampret (dan kemudian dibukukan menjadi Kedai 1001 Mimpi itu). Saya juga turut senang ketika akhirnya @Vabyo sukses keluar dari negara yang unik itu dan selamat kembali ke tanah air \(^o^)/

Pojok WarBul
Ketika @Vabyo mengumumkan di tweetnya kalau dia akan membuka restoran bernama Warung Ngebul, saya sudah penasaran mau coba. Apalagi waktu soft openingnya, banyak yang datang ke resto itu dan men-twitpic foto-foto makanannya yang bikin saya makin ngiler (^~^).

Jadinya wajar dong waktu ke Bandung, Warung Ngebul ada di nomor teratas "to do list" saya. Pertama cobain Warbul di bulan Juli 2011 (kalo gak salah ingat). Dan berkesempatan ke sana lagi bulan November 2011 ini.
Total saya sudah 3x ke WarBul dan 2x pesan delivery (ini doyan ato gak ada kerjaan?).
Apakah WarBul seenak itu?
Untuk menjawabnya, saya ceritakan kesan-kesan di tiap kunjungan saja ya...


Congklak Sebagai Perintang Waktu
Jadi WarBul ini berlokasi di sebuah rumah imut yang terletak persis di pinggir jalan, mengarah ke Dago Atas setelah McD Simpang (ribet gak bacanya? :D)
Waktu pertama ke sini, belum ada papan neon seperti foto di atas. Yang ada cuma spanduk besar bertuliskan (apalagi kalau bukan) "Warung Ngebul". Untung ada spanduk itu, kalo gak kami pasti gak nemu tempatnya.



Sofa Imut Nan Cozy (source)
Kesan pertama yang ditangkap adalah : "Woow...imut-imut amat."
Imut dalam hal ukurannya dan dalam dekorasinya. Coba saja tengok dekorasi WarBul yang saya post sedari tadi. Cantik-cantik kan? :D

Gimana dengan makanannya?
Pertama, harap diingat kalo porsi di resto ini bukan porsi yang gedenya gila-gilaan. Porsinya standar aja. Dalam artian cukup mengenyangkan, tapi masih ada ruang untuk nambah cemilan-cemilan. Kayaknya sih @Vabyo sengaja mengatur seperti itu, supaya per orang bisa pesan lengkap mulai dari appetizer sampai dessert. Yah seenggaknya pengalaman pribadi saya dan teman-teman. Tiap kali kesana, masing-masing dari kami selalu memesan menu lengkap, padahal biasanya kami menggunakan sistem 1 menu dishare bareng. Tapi karena porsinya WarBul gak gede jadi yah bisa pesan banyak jenis.

Nah jadi di kunjungan pertama ini, kami memesan :

Chicken Mozarella
1. Chicken Mozarella Saos Barbeque (25K)
Ini menu pertama saya di Warung Ngebul. Ayamnya sih empuk dan gede, kejunya juga lumer. Tapi saya kurang suka dengan saos barbeque-nya. Terlalu asam untuk selera saya. Gak tahu sih itu lidah saya saja ato memang rasanya begitu. Soalnya chicken mozarella ini termasuk menu yang paling sering direkomen. But personally, me don't like it. Untuk mixed vegetables-nya sih okelah. Tapi saya heran sama kentangnya : Keras Amat! Serasa kentang mentah yang gak direbus. Ato memang diniatkan untuk dimakan sebagai kentang mentah?



Roti Keju Meleleh
2. Roti Isi Keju Meleleh (10K)
Nyobain menu ini sampe 2x. Yang pertama emang karena niat pesan. Yang kedua karena salah pesan (teman berniat pesan yang lain, eh yang datang malah ini). Enaaakk. Kejunya beneran meleleh dan "rich" banget. Biar begitu, saya lebih suka Roti Keju Daging Asap-nya



3. Nori Krispi Kulit Tahu Bakar(15K)
Jadi ini nori yang digoreng pake tepung terigu (ya menurut loe,Wi?), disajikan dengan buncis, wortel dan saus sambal. Sebenarnya enak, norinya rasa yaa...nori lah ;p. Cuma karena dibandrol dengan kata "krispi" wajar aja saya jadi ngarep klo norinya bakal garing dan crunchy (eh...ini 2 kata yang sama ya?). Sayang...yang ada norinya berasa kenyal-kenyal gitu. Kebanyakan tepung mungkin?





Es Krim Kebanjur Kopi Panas
4. Es Krim Kebanjur Kopi Panas (10K)
Salah satu menu andalannya Warung Ngebul. Prinsipnya sih sama aja kayak affogato. Jadi, dikasi 1 gelas isi es krim (btw es krimnya homemade lho) dan sebuah French Press isi kopi. Ditunggu 4 menit, lalu kopinya dibanjur ke es krim deh. Es krimnya tersedia dalam berbagai rasa. Yang saya dapat waktu itu rasa strawberry.
Waktu saya coba sih, saya kurang doyan. Entah es krimnya yang terlalu beku atau kopinya yang kurang panas, yang pasti waktu kopinya saya tuang di es krim, es-nya gak langsung meleleh.
Ato memang semestinya begitu? Entahlah.
Tapi kalo dipisah, masing-masing enak sih. Es krimnya lembut, kopinya juga mantap.
Kemampuan @Vabyo dalam hal kopi gak perlu diragukan ya secara dia kan memang barista. Tapi hati-hati buat yang gak suka kopi karena kopinya lumayan "keras".

5. Susu Mangga Dingin (7,5K)
Susu Mangga Dingin
Wuaa...ini favorit kami semua. Enyaakk...Mangga-nya berasa (essence mangga tepatnya) dipadu dengan gurihnya susu. Segaaarrr...Manisnya juga pas. Ini jadi minuman wajib saya dan teman-teman yang gak terlalu doyan kopi.

 Total makanan kami berdua gak sampai 70K. Murah yaa \(^o^)/
Service-nya oke, pesanan kami datangnya cepat. Udah gitu tempatnya cozy buat nangkring lama-lama. Jadi walopun malam itu makanannya kurang memuaskan, tapi kami senang dan berniat balik ke sana lagi. Terutama saat butuh tempat menggalau (hehehe)

 Kunjungan kedua, lagi-lagi hanya berdua. Lapar dan keinginan menggalau yang cukup besar menjadi alasan kami untuk menggila saat itu. So...inilah pesanan kami :


Lontong Kari Iga Sapi
1. Lontong Kari Iga Sapi (12,5K)
Enaaakkk. Lontongnya lembut, gurihnya pas dan bumbu karinya berasa. Memang sih daging sapinya kurang banyak, trus juga banyakan gajih daripada dagingnya. Tapi yah untuk makanan seharga 12ribu dengan porsi sebesar itu, menurut saya sih wajar.




Soto Mie Kikil Baso Sapi

2. Soto Mie Kikil Baso Sapi (12,5K)
Menu ini pesanan teman saya. Saya sih numpang icip aja. Kesan saya : enak kok. Khas soto mie bandung, tapi lebih yummy karena kuahnya gurih. Kikilnya juga enak, gak keras.

Cemil Centil :
Batagor Cumi
3. Batagor Cumi (7,5K isi 2)
Jadi potongan cuminya itu dicampur di bagian terigunya. Pas digigit, terasa ada cuminya.
Saya sih penggemar batagor, jadi semua batagor (bahkan sampai yang dijual abang-abang sekalipun) saya pasti bilang enak. Termasuk batagor ini juga. Cuma aja, buat saya bumbu kacangnya kurang pedas.



Makaroni Keju Daging Asap
 4. Makaroni Keju Daging Asap (12,5K)
Lumayanlah. Enak sih tapi menurut saya pribadi, bikinan saya (berdasarkan resep Mama) masih jauh lebih enak.
Yang mengecewakan, waktu makaroni ini di-serve, bagian dasarnya masih dingin banget, sementara bagian atasnya hangat. Dan dinginnya seperti baru keluar dari kulkas. >.<
Memang bukan masalah besar sih, soalnya tinggal minta dihangatin aja. Tapi tetap aja mengurangi point saya.
O ya jangan tertipu dengan fotonya ya. Aslinya ukurannya kecil banget, makanya ditaro di kategori cemilan.

Kentang Goreng Bertaburan Keju
5. Kentang Goreng Bertaburan Keju (10K)
Yaaa....standar sih ya. Dimana-mana yang namanya kentang goreng pake keju dan mayonnaise pastilah enak (klo gak enak mah kebangetan). Cuma yang asoy, harganya muraaahhh. Baru aja sehari sebelumnya, saya memesan menu yang sama dengan porsi yang juga sama besarnya di kafe lain; dan disana menu serupa dibanderol harga 40 ribu dong! >_<



Roti Keju Daging Asap
6. Roti Keju Daging Asap (7,5K)
Ueeennnaaakk \(^o^)/
Oke...mungkin agak lebay. Soalnya roti campur keju dan mayonnaise dimana-mana mah pasti enak. Tapi yang saya suka di WarBul tuh rotinya digoreng. Dimakan selagi hangat ditemani cuaca Bandung yang dingin, menu ini juara banget. Saking doyannya, hari itu kami pesan 2x. Dan waktu datang ke WarBul lagi, si pelayannya masih hapal dan nanya "Pesan roti keju dagingnya lagi, mbak?"
Jyiiaaahh....nih menu sudah jadi trademark kami ^__^

7. Teman saya sih pesan Susu Mangga (lagi) sementara saya pesan Susu Kurma Madu (bisa panas ato dingin seharga 10K).
Saya nyobanya yang dingin, dan menurut saya enak, madunya kerasa sementara kurmanya rada ketutupan sama si madu dan susu. Gak seenak Susu Mangga Dingin sih, tapi lumayanlah sebagai alternatif minuman.

Pancake Es Krim Vanila Saos Cokelat
8. Pancake Es Krim Vanilla Saos Cokelat (10K)
Ini juga menu favorit. Pancakenya sih biasa aja ya, gak bisa dibandingkan dengan Pancious ato Nanny's (wajar sih secara harganya juga beda jauh). Tapi es krim vanilla dan saos cokelatnya bikin nagih. Es krim vanillanya itu homemade dan swear rasanya saingan dengan es vanilla-nya Campina (which is one of my favourite). Tapi yang paling bikin nagih itu saos cokelatnya. Enaaakk bangeeett. Penasaran pengen nanya ke @Vabyo, pake cokelat merk apa sih? Saya baca di sebuah blog, katanya pake coki-coki. Kalo emang benar sih, wajar aja enak :D. Tapi saya sendiri kurang yakin kalo itu coki-coki.
Apapun itu, pokoknya paduan es krim vanilla dan saos cokelat-nya WarBul bikin saya ketagihan.

Total pesanan kami gak nyampe 100ribu dan memuaskan banget. Service-nya juga sangat memuaskan. Dan malam itu jadi malam yang sukses untuk menggalau \(^o^)/

Pojok Lesehan Favorit
Kunjungan ketiga pada tanggal 2 Desember 2011 kemarin sebagai perayaan ultah Devi. Kali ini perginya ber-5. Yah lumayan lah peningkatan daripada kemarin-kemarin yang cuma 2 orang. Bukan apa-apa, saya mulai cemas kru WarBul berpikir kami ini sepasang lesbong, kok ya ke tempat (yang mestinya) romantis padahal sama-sama cewek. Berduaan mulu pula. Tuh kru gak tau aja kalo sebenarnya kami curhat-curhat galau di sana. Huaaa... :'(
Oke, anyway...
Berhubung ini kunjungan ketiga dan saya udah coba lumayan banyak jenis menunya (Hah? Cuma "lumayan"? Denial itu mah namanya ;p), maka saya bisa bercerita pada teman-teman yang lain tentang masing-masing menunya. Ini dengan harapan supaya mereka bisa coba menu lain yang belum saya coba. Eh ternyata, mereka malah pesan yang saya ceritain dong *TepokJidat*. So menu yang baru kami coba saat itu adalah :

Baso Kuah Isi Daging Asap
1. Baso Kuah Isi Daging Asap (14K)
Enaaaakk. Kuah kaldunya gurih, kerupuk yang dicelupinnya kenyal (entah itu kerupuk apa. Pokoknya enak ;p). Dan yang paling penting, baksonya oke banget. Daging asapnya gak main-main banyaknya \(^o^)/

Mie Ngebul Goreng Sosis Keju
2.  Mie Ngebul Goreng Sosis Keju (12,5K)
Enyaaaakkkk. Salah 1 favorit saya juga. Saking doyannya, waktu besok-besoknya coba delivery, pesan menu ini lagi. Entah ada bumbu apa di mienya, pokoknya pas aja. Gak keasinan, vetsinnya juga gak bikin eneg.

3. Kami semua pesan Susu Mangga Dingin, kecuali Ackni yang pesan Teh Lemon (3K). Rasanya? Standar aja, seperti layaknya teh lemon. Dalam artian gak ada yang khas dengan tehnya, tho' it's not bad.

Es Pisang Ijo Coklat Keju
4. Es Pisang Ijo Cokelat Keju (7,5K)
Menurut twitternya @WarungNgebul sih, pisang ijo-nya home made. Tanpa pengawet dan pewarna buatan. Sayangnya, sebagai orang Bugis asli, saya tetap lebih memilih es pisang ijo yang biasa aja, yang orisinial seperti di kampung saya.

5. Puding Bolu Cokelat Es Krim Vanila (9K)
Puding bolunya enak banget. Lembut, krimi dan berasa cokelat banget. Jadinya pas dipadu dengan es krim vanila-nya yang yummy banget itu (ini es krim yang sama dengan yang di pancake).



Total pesanan kami malam itu gak nyampe 200ribu. Murah kan?
Satu yang mengecewakan adalah service-nya. Lama banget T_T. Memang sih malam itu WarBul lagi rame banget, tapi masak iya pesan bakso doang jadinya lama banget? Udah gitu menunya gak keluar barengan. Contohnya nih Riri dan Anita sama-sama pesan Soto Mie, tapi jarak keluar antara Soto Mie yang satu dengan yang lain nyampe 20 menit. Hal yang sama juga terjadi pada bakso pesanan saya dan Devi.
Ini artinya kualitas servisnya gak stabil. Satu hal yang perlu jadi perhatian manajemen WarBul nih.

Seperti yang saya bilang, saya sudah 2x pesan delivery dari WarBul. Berhubung saya gak ingat pesanan apa dari delivery yang mana, jadi semua pesanan waktu delivery saya tulis disini aja ya. O ya tentunya, list di bawah ini exclude dari semua yang sudah dikomen di atas ;)

Nasi Ngebul Ayam Suwir
1. Nasi Ngebul Ayam Suwir (15K)
Nasi hangat dengan irisan telor dadar, daun bawang, daging asap, ayam suwir dan abon cabe pedas. What's not to like? Ini termasuk menu favorit saya. Porsinya pas, bikin kenyang tapi gak eneg.
Saya pernah pesan menu ini untuk delivery. Penampakannya jadi beda (gak dibikin model tumpeng lagi), tapi rasanya tetap sama enaknya.
Oya...satu lagi yang bikin saya suka banget sama menu ini karena nasi ini ditaburi daun jeruk! Nasinya jadi wangi dan yummy banget.
Foto di atas adalah foto versi pesan di WarBul-nya. Sementara kalo pesan delivery, bentuknya ya rata aja (gak dibikin tumpeng). Tapi sama enaknya sih (kayaknya :p)

Sosis Bockwurst Mashed Potato
2. Sosis Bockwurst + Mashed Potato (18K)
Mashed potato-nya endang bambang, padat gitu. Bockwurst-nya juga enak. Tapi saya gak suka dengan saos barbeque-nya. Ini saos yang sama dengan yang dipake di Chicken Mozarella, dan menurut saya tetap saja : asam (>.<). Jadi kalo lain kali pesan ini, saya mau minta sausnya dipisah aja.

 3. Nasi Tongset (Tongkol Setan) (10K)
Nasi bertaburan tongkol setan, abon dan kacang. Uhm...saya sih kurang suka ya. Yang kerasa cuma pedas doang, gak ada rasa asin ato gurihnya. Saya jauh lebih suka yang Nasi Ayam Suwir-nya.

Fussili Carbonara
4. Fussilli Carbonara (17,5K)
Nyummy. Porsinya gede, kejunya banyak dan gak main-main. Saos carbonaranya juga mantap. Gonna be one of my favourite. Sayangnya, berhubung delivery, jadi pas nyampe di tangan kami sudah dalam keadaan dingin. So...kami niatin untuk panasin ulang. Dan hasilnya ada pasta yang enyaakkk.

Spicy Chicken Wings + Saos BBQ
5. Spicy Chicken Wings + BBQ sauce (15K) 
Chicken wings-nya sih enak walo agak keras (ato pengaruh karena sudah dingin sewaktu tiba di tangan saya? Maklum aja, delivery sih). Mashed potato-nya enak (as usual). Tapi saus BBQnya tetap terlalu asam >.<




Risoles Krimi
6. Risoles Krimi (8K isi 2)
Sesuai judulnya, isi risolesnya memang krimi dan lembut banget. Enaakk...though not my favourite risoles. Secara pribadi, saya memang lebih suka risoles mayones ala Amerika itu daripada risol ragout gini. Mudah-mudahan someday WarBul bikin risol mayones ya. Tapi secara objektif, 8ribu untuk risol kayak gini mah layak banget.

Salad Buah Keju
7. Salad Buah Keju (10K)
Rasanya sama kayak salad buah lainnya. Maksud saya, buah dikasi keju, susu kental manis dan mayonnaise pasti enak kan? Gak mungkin nggak enak.
Begitu juga dengan salad buahnya WarBul. Enak sih tapi gak spesial.




8. Puding Jeruk (7,5K)
Saya rada bingung bedanya dengan puding bolu cokelat dimana. Oh ya...di puding ini ada tambahan jeruk seiris sih.
Apa cuma itu yang membedakan? Soalnya selain tambahan jeruk itu, gak ada rasa jeruk di pudingnya. Rasanya mirip dengan puding bolu cokelat.
Untunglah pada dasarnya puding bolu cokelat-nya emang enak. Jadi saya sih bahagia aja makannya.

Dipake Buat Manggil Waiter-nya. Kreatif Ya

Kesimpulannya...
Resto yang enak sih banyak di Bandung. Yang enak banget juga banyak. Lalu apa yang membedakan Warung Ngebul dari para pesaingnya?
Jawabannya ada di tampilan restonya yang cantik (dan terlihat didekor dengan sepenuh niat), suasananya yang enak buat nangkring lama-lama (fasilitasnya lengkap; ada wifi, board game macam ular tangga atau ludo, congklak, dan majalah), rasa makanannya yang lumayan dan (yang paling penting) harganya yang murah :D. Bahkan dengan harga semurah itu, rasa makanannya bisa dikategorikan enak.

So mempertimbangkan itu semua, saya kasi 4 bintang untuk Warung Ngebul. Saya potong 1 bintang karena servicenya yang belum konsisten.

Sukses ya, Warung Ngebul. Semoga makin jaya, makin langgeng (hah?), makin hitz dan ngebul terus dapurnya sampai generasi ke-12. Amiiiinn...

For more photos of Warung Ngebul (kalo belum eneg), sila cek : Sanny Durant's blog

PS : Sebagian besar foto di post ini diambil dari timeline @WarungNgebul. Kredit ada pada mereka yang memotret dan mengunggahnya ke twitter. Jika kapan-kapan anda menemukan foto yang mirip dengan yang ada di post ini, that's probably theirs.