Monday, December 12, 2011

Warung Ngebul


  
Kalo dari Dago atas, ada di sebelum pengkolan ke Tubagus Ismail. Buka 5 sore -12 malam. 
Senin libur. Mari...
Twitter : @WarungNgebul

Warung Ngebul ini (yang saya singkat dengan semena-mena menjadi WarBul) milik @Vabyo, penulis buku fenomenal Kedai 1001 Mimpi yang menguak misteri Saudi Arabia (halah bahasanyaaaa... :D).

Saya sudah lama mem-follow @Vabyo di Twitter, mengikuti rangkaian tweet tentang pengalamannya di Saudi Arabia yang diberi tagar #ArabianUnderkampret (dan kemudian dibukukan menjadi Kedai 1001 Mimpi itu). Saya juga turut senang ketika akhirnya @Vabyo sukses keluar dari negara yang unik itu dan selamat kembali ke tanah air \(^o^)/

Pojok WarBul
Ketika @Vabyo mengumumkan di tweetnya kalau dia akan membuka restoran bernama Warung Ngebul, saya sudah penasaran mau coba. Apalagi waktu soft openingnya, banyak yang datang ke resto itu dan men-twitpic foto-foto makanannya yang bikin saya makin ngiler (^~^).

Jadinya wajar dong waktu ke Bandung, Warung Ngebul ada di nomor teratas "to do list" saya. Pertama cobain Warbul di bulan Juli 2011 (kalo gak salah ingat). Dan berkesempatan ke sana lagi bulan November 2011 ini.
Total saya sudah 3x ke WarBul dan 2x pesan delivery (ini doyan ato gak ada kerjaan?).
Apakah WarBul seenak itu?
Untuk menjawabnya, saya ceritakan kesan-kesan di tiap kunjungan saja ya...


Congklak Sebagai Perintang Waktu
Jadi WarBul ini berlokasi di sebuah rumah imut yang terletak persis di pinggir jalan, mengarah ke Dago Atas setelah McD Simpang (ribet gak bacanya? :D)
Waktu pertama ke sini, belum ada papan neon seperti foto di atas. Yang ada cuma spanduk besar bertuliskan (apalagi kalau bukan) "Warung Ngebul". Untung ada spanduk itu, kalo gak kami pasti gak nemu tempatnya.



Sofa Imut Nan Cozy (source)
Kesan pertama yang ditangkap adalah : "Woow...imut-imut amat."
Imut dalam hal ukurannya dan dalam dekorasinya. Coba saja tengok dekorasi WarBul yang saya post sedari tadi. Cantik-cantik kan? :D

Gimana dengan makanannya?
Pertama, harap diingat kalo porsi di resto ini bukan porsi yang gedenya gila-gilaan. Porsinya standar aja. Dalam artian cukup mengenyangkan, tapi masih ada ruang untuk nambah cemilan-cemilan. Kayaknya sih @Vabyo sengaja mengatur seperti itu, supaya per orang bisa pesan lengkap mulai dari appetizer sampai dessert. Yah seenggaknya pengalaman pribadi saya dan teman-teman. Tiap kali kesana, masing-masing dari kami selalu memesan menu lengkap, padahal biasanya kami menggunakan sistem 1 menu dishare bareng. Tapi karena porsinya WarBul gak gede jadi yah bisa pesan banyak jenis.

Nah jadi di kunjungan pertama ini, kami memesan :

Chicken Mozarella
1. Chicken Mozarella Saos Barbeque (25K)
Ini menu pertama saya di Warung Ngebul. Ayamnya sih empuk dan gede, kejunya juga lumer. Tapi saya kurang suka dengan saos barbeque-nya. Terlalu asam untuk selera saya. Gak tahu sih itu lidah saya saja ato memang rasanya begitu. Soalnya chicken mozarella ini termasuk menu yang paling sering direkomen. But personally, me don't like it. Untuk mixed vegetables-nya sih okelah. Tapi saya heran sama kentangnya : Keras Amat! Serasa kentang mentah yang gak direbus. Ato memang diniatkan untuk dimakan sebagai kentang mentah?



Roti Keju Meleleh
2. Roti Isi Keju Meleleh (10K)
Nyobain menu ini sampe 2x. Yang pertama emang karena niat pesan. Yang kedua karena salah pesan (teman berniat pesan yang lain, eh yang datang malah ini). Enaaakk. Kejunya beneran meleleh dan "rich" banget. Biar begitu, saya lebih suka Roti Keju Daging Asap-nya



3. Nori Krispi Kulit Tahu Bakar(15K)
Jadi ini nori yang digoreng pake tepung terigu (ya menurut loe,Wi?), disajikan dengan buncis, wortel dan saus sambal. Sebenarnya enak, norinya rasa yaa...nori lah ;p. Cuma karena dibandrol dengan kata "krispi" wajar aja saya jadi ngarep klo norinya bakal garing dan crunchy (eh...ini 2 kata yang sama ya?). Sayang...yang ada norinya berasa kenyal-kenyal gitu. Kebanyakan tepung mungkin?





Es Krim Kebanjur Kopi Panas
4. Es Krim Kebanjur Kopi Panas (10K)
Salah satu menu andalannya Warung Ngebul. Prinsipnya sih sama aja kayak affogato. Jadi, dikasi 1 gelas isi es krim (btw es krimnya homemade lho) dan sebuah French Press isi kopi. Ditunggu 4 menit, lalu kopinya dibanjur ke es krim deh. Es krimnya tersedia dalam berbagai rasa. Yang saya dapat waktu itu rasa strawberry.
Waktu saya coba sih, saya kurang doyan. Entah es krimnya yang terlalu beku atau kopinya yang kurang panas, yang pasti waktu kopinya saya tuang di es krim, es-nya gak langsung meleleh.
Ato memang semestinya begitu? Entahlah.
Tapi kalo dipisah, masing-masing enak sih. Es krimnya lembut, kopinya juga mantap.
Kemampuan @Vabyo dalam hal kopi gak perlu diragukan ya secara dia kan memang barista. Tapi hati-hati buat yang gak suka kopi karena kopinya lumayan "keras".

5. Susu Mangga Dingin (7,5K)
Susu Mangga Dingin
Wuaa...ini favorit kami semua. Enyaakk...Mangga-nya berasa (essence mangga tepatnya) dipadu dengan gurihnya susu. Segaaarrr...Manisnya juga pas. Ini jadi minuman wajib saya dan teman-teman yang gak terlalu doyan kopi.

 Total makanan kami berdua gak sampai 70K. Murah yaa \(^o^)/
Service-nya oke, pesanan kami datangnya cepat. Udah gitu tempatnya cozy buat nangkring lama-lama. Jadi walopun malam itu makanannya kurang memuaskan, tapi kami senang dan berniat balik ke sana lagi. Terutama saat butuh tempat menggalau (hehehe)

 Kunjungan kedua, lagi-lagi hanya berdua. Lapar dan keinginan menggalau yang cukup besar menjadi alasan kami untuk menggila saat itu. So...inilah pesanan kami :


Lontong Kari Iga Sapi
1. Lontong Kari Iga Sapi (12,5K)
Enaaakkk. Lontongnya lembut, gurihnya pas dan bumbu karinya berasa. Memang sih daging sapinya kurang banyak, trus juga banyakan gajih daripada dagingnya. Tapi yah untuk makanan seharga 12ribu dengan porsi sebesar itu, menurut saya sih wajar.




Soto Mie Kikil Baso Sapi

2. Soto Mie Kikil Baso Sapi (12,5K)
Menu ini pesanan teman saya. Saya sih numpang icip aja. Kesan saya : enak kok. Khas soto mie bandung, tapi lebih yummy karena kuahnya gurih. Kikilnya juga enak, gak keras.

Cemil Centil :
Batagor Cumi
3. Batagor Cumi (7,5K isi 2)
Jadi potongan cuminya itu dicampur di bagian terigunya. Pas digigit, terasa ada cuminya.
Saya sih penggemar batagor, jadi semua batagor (bahkan sampai yang dijual abang-abang sekalipun) saya pasti bilang enak. Termasuk batagor ini juga. Cuma aja, buat saya bumbu kacangnya kurang pedas.



Makaroni Keju Daging Asap
 4. Makaroni Keju Daging Asap (12,5K)
Lumayanlah. Enak sih tapi menurut saya pribadi, bikinan saya (berdasarkan resep Mama) masih jauh lebih enak.
Yang mengecewakan, waktu makaroni ini di-serve, bagian dasarnya masih dingin banget, sementara bagian atasnya hangat. Dan dinginnya seperti baru keluar dari kulkas. >.<
Memang bukan masalah besar sih, soalnya tinggal minta dihangatin aja. Tapi tetap aja mengurangi point saya.
O ya jangan tertipu dengan fotonya ya. Aslinya ukurannya kecil banget, makanya ditaro di kategori cemilan.

Kentang Goreng Bertaburan Keju
5. Kentang Goreng Bertaburan Keju (10K)
Yaaa....standar sih ya. Dimana-mana yang namanya kentang goreng pake keju dan mayonnaise pastilah enak (klo gak enak mah kebangetan). Cuma yang asoy, harganya muraaahhh. Baru aja sehari sebelumnya, saya memesan menu yang sama dengan porsi yang juga sama besarnya di kafe lain; dan disana menu serupa dibanderol harga 40 ribu dong! >_<



Roti Keju Daging Asap
6. Roti Keju Daging Asap (7,5K)
Ueeennnaaakk \(^o^)/
Oke...mungkin agak lebay. Soalnya roti campur keju dan mayonnaise dimana-mana mah pasti enak. Tapi yang saya suka di WarBul tuh rotinya digoreng. Dimakan selagi hangat ditemani cuaca Bandung yang dingin, menu ini juara banget. Saking doyannya, hari itu kami pesan 2x. Dan waktu datang ke WarBul lagi, si pelayannya masih hapal dan nanya "Pesan roti keju dagingnya lagi, mbak?"
Jyiiaaahh....nih menu sudah jadi trademark kami ^__^

7. Teman saya sih pesan Susu Mangga (lagi) sementara saya pesan Susu Kurma Madu (bisa panas ato dingin seharga 10K).
Saya nyobanya yang dingin, dan menurut saya enak, madunya kerasa sementara kurmanya rada ketutupan sama si madu dan susu. Gak seenak Susu Mangga Dingin sih, tapi lumayanlah sebagai alternatif minuman.

Pancake Es Krim Vanila Saos Cokelat
8. Pancake Es Krim Vanilla Saos Cokelat (10K)
Ini juga menu favorit. Pancakenya sih biasa aja ya, gak bisa dibandingkan dengan Pancious ato Nanny's (wajar sih secara harganya juga beda jauh). Tapi es krim vanilla dan saos cokelatnya bikin nagih. Es krim vanillanya itu homemade dan swear rasanya saingan dengan es vanilla-nya Campina (which is one of my favourite). Tapi yang paling bikin nagih itu saos cokelatnya. Enaaakk bangeeett. Penasaran pengen nanya ke @Vabyo, pake cokelat merk apa sih? Saya baca di sebuah blog, katanya pake coki-coki. Kalo emang benar sih, wajar aja enak :D. Tapi saya sendiri kurang yakin kalo itu coki-coki.
Apapun itu, pokoknya paduan es krim vanilla dan saos cokelat-nya WarBul bikin saya ketagihan.

Total pesanan kami gak nyampe 100ribu dan memuaskan banget. Service-nya juga sangat memuaskan. Dan malam itu jadi malam yang sukses untuk menggalau \(^o^)/

Pojok Lesehan Favorit
Kunjungan ketiga pada tanggal 2 Desember 2011 kemarin sebagai perayaan ultah Devi. Kali ini perginya ber-5. Yah lumayan lah peningkatan daripada kemarin-kemarin yang cuma 2 orang. Bukan apa-apa, saya mulai cemas kru WarBul berpikir kami ini sepasang lesbong, kok ya ke tempat (yang mestinya) romantis padahal sama-sama cewek. Berduaan mulu pula. Tuh kru gak tau aja kalo sebenarnya kami curhat-curhat galau di sana. Huaaa... :'(
Oke, anyway...
Berhubung ini kunjungan ketiga dan saya udah coba lumayan banyak jenis menunya (Hah? Cuma "lumayan"? Denial itu mah namanya ;p), maka saya bisa bercerita pada teman-teman yang lain tentang masing-masing menunya. Ini dengan harapan supaya mereka bisa coba menu lain yang belum saya coba. Eh ternyata, mereka malah pesan yang saya ceritain dong *TepokJidat*. So menu yang baru kami coba saat itu adalah :

Baso Kuah Isi Daging Asap
1. Baso Kuah Isi Daging Asap (14K)
Enaaaakk. Kuah kaldunya gurih, kerupuk yang dicelupinnya kenyal (entah itu kerupuk apa. Pokoknya enak ;p). Dan yang paling penting, baksonya oke banget. Daging asapnya gak main-main banyaknya \(^o^)/

Mie Ngebul Goreng Sosis Keju
2.  Mie Ngebul Goreng Sosis Keju (12,5K)
Enyaaaakkkk. Salah 1 favorit saya juga. Saking doyannya, waktu besok-besoknya coba delivery, pesan menu ini lagi. Entah ada bumbu apa di mienya, pokoknya pas aja. Gak keasinan, vetsinnya juga gak bikin eneg.

3. Kami semua pesan Susu Mangga Dingin, kecuali Ackni yang pesan Teh Lemon (3K). Rasanya? Standar aja, seperti layaknya teh lemon. Dalam artian gak ada yang khas dengan tehnya, tho' it's not bad.

Es Pisang Ijo Coklat Keju
4. Es Pisang Ijo Cokelat Keju (7,5K)
Menurut twitternya @WarungNgebul sih, pisang ijo-nya home made. Tanpa pengawet dan pewarna buatan. Sayangnya, sebagai orang Bugis asli, saya tetap lebih memilih es pisang ijo yang biasa aja, yang orisinial seperti di kampung saya.

5. Puding Bolu Cokelat Es Krim Vanila (9K)
Puding bolunya enak banget. Lembut, krimi dan berasa cokelat banget. Jadinya pas dipadu dengan es krim vanila-nya yang yummy banget itu (ini es krim yang sama dengan yang di pancake).



Total pesanan kami malam itu gak nyampe 200ribu. Murah kan?
Satu yang mengecewakan adalah service-nya. Lama banget T_T. Memang sih malam itu WarBul lagi rame banget, tapi masak iya pesan bakso doang jadinya lama banget? Udah gitu menunya gak keluar barengan. Contohnya nih Riri dan Anita sama-sama pesan Soto Mie, tapi jarak keluar antara Soto Mie yang satu dengan yang lain nyampe 20 menit. Hal yang sama juga terjadi pada bakso pesanan saya dan Devi.
Ini artinya kualitas servisnya gak stabil. Satu hal yang perlu jadi perhatian manajemen WarBul nih.

Seperti yang saya bilang, saya sudah 2x pesan delivery dari WarBul. Berhubung saya gak ingat pesanan apa dari delivery yang mana, jadi semua pesanan waktu delivery saya tulis disini aja ya. O ya tentunya, list di bawah ini exclude dari semua yang sudah dikomen di atas ;)

Nasi Ngebul Ayam Suwir
1. Nasi Ngebul Ayam Suwir (15K)
Nasi hangat dengan irisan telor dadar, daun bawang, daging asap, ayam suwir dan abon cabe pedas. What's not to like? Ini termasuk menu favorit saya. Porsinya pas, bikin kenyang tapi gak eneg.
Saya pernah pesan menu ini untuk delivery. Penampakannya jadi beda (gak dibikin model tumpeng lagi), tapi rasanya tetap sama enaknya.
Oya...satu lagi yang bikin saya suka banget sama menu ini karena nasi ini ditaburi daun jeruk! Nasinya jadi wangi dan yummy banget.
Foto di atas adalah foto versi pesan di WarBul-nya. Sementara kalo pesan delivery, bentuknya ya rata aja (gak dibikin tumpeng). Tapi sama enaknya sih (kayaknya :p)

Sosis Bockwurst Mashed Potato
2. Sosis Bockwurst + Mashed Potato (18K)
Mashed potato-nya endang bambang, padat gitu. Bockwurst-nya juga enak. Tapi saya gak suka dengan saos barbeque-nya. Ini saos yang sama dengan yang dipake di Chicken Mozarella, dan menurut saya tetap saja : asam (>.<). Jadi kalo lain kali pesan ini, saya mau minta sausnya dipisah aja.

 3. Nasi Tongset (Tongkol Setan) (10K)
Nasi bertaburan tongkol setan, abon dan kacang. Uhm...saya sih kurang suka ya. Yang kerasa cuma pedas doang, gak ada rasa asin ato gurihnya. Saya jauh lebih suka yang Nasi Ayam Suwir-nya.

Fussili Carbonara
4. Fussilli Carbonara (17,5K)
Nyummy. Porsinya gede, kejunya banyak dan gak main-main. Saos carbonaranya juga mantap. Gonna be one of my favourite. Sayangnya, berhubung delivery, jadi pas nyampe di tangan kami sudah dalam keadaan dingin. So...kami niatin untuk panasin ulang. Dan hasilnya ada pasta yang enyaakkk.

Spicy Chicken Wings + Saos BBQ
5. Spicy Chicken Wings + BBQ sauce (15K) 
Chicken wings-nya sih enak walo agak keras (ato pengaruh karena sudah dingin sewaktu tiba di tangan saya? Maklum aja, delivery sih). Mashed potato-nya enak (as usual). Tapi saus BBQnya tetap terlalu asam >.<




Risoles Krimi
6. Risoles Krimi (8K isi 2)
Sesuai judulnya, isi risolesnya memang krimi dan lembut banget. Enaakk...though not my favourite risoles. Secara pribadi, saya memang lebih suka risoles mayones ala Amerika itu daripada risol ragout gini. Mudah-mudahan someday WarBul bikin risol mayones ya. Tapi secara objektif, 8ribu untuk risol kayak gini mah layak banget.

Salad Buah Keju
7. Salad Buah Keju (10K)
Rasanya sama kayak salad buah lainnya. Maksud saya, buah dikasi keju, susu kental manis dan mayonnaise pasti enak kan? Gak mungkin nggak enak.
Begitu juga dengan salad buahnya WarBul. Enak sih tapi gak spesial.




8. Puding Jeruk (7,5K)
Saya rada bingung bedanya dengan puding bolu cokelat dimana. Oh ya...di puding ini ada tambahan jeruk seiris sih.
Apa cuma itu yang membedakan? Soalnya selain tambahan jeruk itu, gak ada rasa jeruk di pudingnya. Rasanya mirip dengan puding bolu cokelat.
Untunglah pada dasarnya puding bolu cokelat-nya emang enak. Jadi saya sih bahagia aja makannya.

Dipake Buat Manggil Waiter-nya. Kreatif Ya

Kesimpulannya...
Resto yang enak sih banyak di Bandung. Yang enak banget juga banyak. Lalu apa yang membedakan Warung Ngebul dari para pesaingnya?
Jawabannya ada di tampilan restonya yang cantik (dan terlihat didekor dengan sepenuh niat), suasananya yang enak buat nangkring lama-lama (fasilitasnya lengkap; ada wifi, board game macam ular tangga atau ludo, congklak, dan majalah), rasa makanannya yang lumayan dan (yang paling penting) harganya yang murah :D. Bahkan dengan harga semurah itu, rasa makanannya bisa dikategorikan enak.

So mempertimbangkan itu semua, saya kasi 4 bintang untuk Warung Ngebul. Saya potong 1 bintang karena servicenya yang belum konsisten.

Sukses ya, Warung Ngebul. Semoga makin jaya, makin langgeng (hah?), makin hitz dan ngebul terus dapurnya sampai generasi ke-12. Amiiiinn...

For more photos of Warung Ngebul (kalo belum eneg), sila cek : Sanny Durant's blog

PS : Sebagian besar foto di post ini diambil dari timeline @WarungNgebul. Kredit ada pada mereka yang memotret dan mengunggahnya ke twitter. Jika kapan-kapan anda menemukan foto yang mirip dengan yang ada di post ini, that's probably theirs.

Saturday, November 26, 2011

Breaking Dawn part 1

Berhubung bukunya sudah dibahas di blog saya yang lain, maka  post ini gak akan membahas tentang bukunya. Post ini akan memperbandingkan antara film dan buku, serta berapa banyak kemiripan/perbedaannya. So...memang lebih dikhususkan untuk mereka yang sudah membaca bukunya. Buat yang belum baca bukunya tapi berencana menonton dan gak mau spoiler, better back off now.

Dari pertama mendengar kabar kalau Breaking Dawn akan dipecah jadi 2 bagian, saya sudah skeptis. "Hah? 2 Part? Buku itu kan boring banget 1/2 part awalnya. Part akhir juga serunya nanggung. Semacam antiklimaks gitu. Dan yang serba nanggung gitu, mo dibikin jadi 2 part kayak Harry Potter 7? Duh...jauh ya, ceu." Demikianlah pikiran sinis saya kala itu.

Dan tenyata saya benar (_ _").
Awal film ini memang boriiingg banget kalo dari segi cerita. Secara ya memang gak ada apa-apa disana. Rada serunya baru pas di akhir.
Okeh...let's not talk about the story anymore. I've done my trash-talking of this book when I made a review about it.
Mari kita bahas dari sisi teknis film ini saja.

Gak banyak yang bisa dikatakan dari segi akting, soalnya aktor-aktris nya kan masih sama. Dan akting mereka juga masih sama.
Cuma bedanya di sini Pattinson gak berakting meringis-ringis lagi dan Stewart gak berakting seperti orang kedinginan.
Jadi menurut teman saya, alasan Pattinson dan Stewart berakting begitu adalah karena Edward merasa kesakitan tiap bersentuhan dengan Bella (yang mana mestinya berakhir di buku 2) dan Bella merasa kedinginan tiap bersentuhan kulit dengan Edward (yang mana gak pernah dibahas di buku). Teori teman saya memang agak aneh, tapi oh well..biarlah :s.

Tapi yang saya gak ngerti adalah kenapa di Breaking Dawn ini Pattinson dan Stewart berakting layaknya orang normal. Kenapa Edward dan Bella gak merasa sakit dan kedinginan lagi? Padahal Bella masih manusia bukan? Yang berarti kondisinya masih sama.
Ah sudahlah...toh dengan ini jadinya akting mereka lebih bagus. At least saya tahan melihat Stewart selama 2 jam tanpa berasa pengen jitak dia supaya aktingnya normal.

Adegan wedding yang selalu ditampilkan dalam trailer film ini memang bagus banget. Lebih anggun dan syahdu daripada penggambaran di buku. Gaun pengantin-nya Bella juga bagus banget, classic yet sexy. Kate Middleton mustinya menyerahkan desain gaun pengantinnya ke desainer gaunnya Bella ini, si Carolina Herera.

Lalu ada soundtrack-nya yang memang selalu juara. Satu dari 2 hal yang selalu saya suka dari Twilight Saga Movies adalah soundtrack-nya yang keren itu. And Breaking Dawn still doesn't failed me. Lagu-lagunya sendu, romantic, sweet tapi bikin galau; yang mana saking galaunya bisa bikin orang pengen nyilet nadi. LOL :))
Sayang gak ada lagunya Muse di film ini. Padahal Muse kan sudah menjadi semacam icon soundtrack Twilight series.

Satu lagi hal yang selalu saya suka dari Twilight series adalah sinematografinya. Dari sejak film pertama, saya sudah jatuh cinta dengan Forks dan rumah keluarga Cullen. Whooaa...diluar imajinasi saya. Gak menyangka Forks secantik itu, soalnya narasi Bella menggambarkan Forks sebagai kota kecil yang muram.
Nah di Breaking Dawn ini, selain Forks, ada tambahan Isle of Esme dan vila keluarga Cullen di pulau itu. Dan sumpah deh, pulau dan vila-nya bagus banget. Bikin iri dan serasa bikin pengen jitak Edward-Bella karena bisa tinggal disitu (iya...ini memang sirik >_<).

Make up-nya juga bagus.
Klo ingat bagaimana Twilight bermula dari "low budget movie" dengan make up yang jelek abis dimana terlihat jelas batas bedak di wajah dan leher para Vampire, maka make up di Breaking Dawn sungguh mengharukan dan pantas diacungi jempol (hey...ini bukan sindiran).
Paling bagus sih make up-nya Bella sewaktu dia mengandung. Bella bisa dibuat terlihat sangat kurus dan sangat tua. Cocok lah dengan versi buku tentang kondisi Bella saat hamil.
Dan oh...gak usah khawatir. Semua Vampire itu terlihat pucat alami, gak kelihatan bedaknya kok ;p.

Mengenai kemiripan cerita dengan buku, memang dari film pertama pun gak ada perbedaan yang signifikan ya (gak seperti Harry Potter versi movie dan buku). Malah...buat saya, ada yang menyenangkan dari versi movie ini.
Jadi gini...ada 3 hal yang bikin saya ill feel waktu baca bukunya, yaitu : 
(1) Waktu Bella hamil dan sangat-sangat-sangaaattt terikat dengan Jacob. Walau pun saya mengerti alasan keterikatannya, tetap saja saya eneg bacanya. Di film, hal ini tidak ditonjolkan.
(2) Waktu Bella dengan egoisnya memberi nama Edward Jacob pada calon bayinya tanpa konsultasi dengan Edward. Di film, adegan ini diubah dan ditampilkan dengan baik dan make sense sehingga gak bikin saya bete :).
Dan (3) adalah sewaktu Edward menyarankan Jacob agar membujuk Bella untuk menggugurkan anak Edward dan membiarkan Bella punya anak dari Jacob. Eewww...it's sooo...sick :s.
Thankfully di film ini, adegan itu...yah...mendingan nonton sendiri aja kali ya.... #eeeaaaaa #antiklimaks. LOL.
Tapi yah...tetap saja. Since this movie based on the lamest book of all, you couldn't expect something great from the story.

Lalu soal rating?
Hmm...rada bingung juga saya. Berdasarkan sisi teknisnya, saya pengen kasi 3 bintang (yeah...I like it). Tapi klo ingat ceritanya, sepertinya 2 bintang pun udah kebanyakan. Jadi ayo kita berdamai di 2,5 bintang.

Kesimpulannya, menurut saya, Breaking Dawn adalah film yang dikhususkan untuk para Twihard fans ato mereka yang ingin memanjakan mata dan telinga seperti saya :D.

Sekarang pertanyaannya, kalau bukan Twihard fans dan juga gak pengen buang duit untuk memanjakan mata dan telinga, layakkah film ini ditonton?
Kalo itu sih, tergantung...
Tergantung apakah anda sudah menonton film 1-3nya? Kalo iya, maka tontonlah film ke-4 ini. Tapi sebaiknya nonton film ini nanti-nanti saja, supaya gak antri gila-gilaan. Dan supaya gak ngedumel semacam "Gw capek-capek antri cuma buat film kayak gini?" seusai nonton film.

Tergantung juga apakah anda orang insomnia yang sudah gak tidur 3 hari (yup...kudu minimal 3 hari) dan pengen banget tidur?
Maka...HARUS!!! Anda wajib banget nonton Breaking Dawn klo gitu.  Trust me ;)

TAPI... kalau anda fans berat vampire-vampire karya Anne Rice dan gak tega liat Vampire-Werewolf dibikin galau atau kalau anda gak pernah menonton film 1-3nya, juga kalau anda pengen nonton film ini hanya karena ikut trend saja, maka saran saya hanyalah : KABUR!!!
Serius...cepat-cepatlah kabur dari film ini. Run for your sanity, guys ;)

Quote of the movie:
"No measure of time with you will be long enough. But we'll start with forever"
(Edward Cullen)