Saturday, March 13, 2010
Fated To Love You
Chen Xin Yi adalah seorang gadis yang biasa banget. Dalam hal penampilan, otak bahkan nama. Kayaknya sih di Taiwan sana, Xin Yi itu nama yang pasaran banget. Klo manggil nama Xin Yi di jalan, minimal ada 10 orang yang bakal menjawab panggilan itu.
Kelebihan Xin Yi (sekaligus kelemahannya sih menurut saya) adalah di hati-nya yang amat SANGAT baik itu. Dia selalu menaruh kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri tanpa mengeluh. Saking baiknya, dia diperlakukan seperti sticky note oleh rekan - rekan kerjanya. Tau sticky note kan ya? Itu lho, kertas kecil warna warni yang ada lemnya. Yang biasa kita pake buat nulis dan kemudian kita tempel di meja sebagai reminder. Dan nantinya, saat udah gak berguna, sticky note-nya tinggal dicabut dan dibuang deh. Nah Xin Yi juga kayak gitu. Rekan - rekan kerjanya pada dekatin dia kalo ada maunya aja. Saking sibuknya menolong orang, Xin Yi sampai menomor duakan pacarnya, Gu Chi, yang berakibat cowoknya marah banget ke dia.
Untuk mendekatkan kembali hubungan mereka, Xin Yi mengajak cowoknya untuk liburan bareng dengan kapal pesiar dalam trip 2 hari 1 malam. Dan disinilah, nasib mempertemukannya dengan Ji Cun Xi.
Ji Cun Xi adalah direktur dan pewaris tunggal dari Mo Fa Ling, sebuah perusahaan produk perawatan kulit terbesar di Asia. Berbeda dengan Xin Yi, CUn Xi adalah pribadi yang penuh percaya diri, ambisius, angkuh, sombong, tapi sayang banget sama pacarnya, Anna. In fact, Cun Xi ikutan pesiar di kapal karena dia berencana melamar Anna.
Anna adalah seorang balerina berbakat yang berambisius untuk menari di panggung Lincoln Center, New York. Lebih mementingkan ambisi daripada cinta, Anna memilih pergi ke New York dan membiarkan Cun Xi menunggu di kapal pesiar.
Karena suatu kesalah pahaman konyol, Cun Xi dan Xin Yi malah ber-One Night Stand. Saat mereka tersadar keesokan paginya, Cun Xi ngamuk berat dan mengusir Xin Yi. Tanpa sengaja, Cun Xi malah melihat Xin Yi dipermalukan oleh cowoknya. Karena simpati, Cun Xi pun membela dan membantu Xin Yi "balas dendam".
Awalnya, keduanya berpikir hubungan mereka hanya akan sampai disitu. Tapi takdir berkata lain. Akibat one night stand itu, Xin Yi hamil. Karena merasa bersalah, Xin Yi pergi ke gereja untuk pengakuan dosa. Disitu, dia bertemu Dylan, seorang agen seni kenamaan (walau pun saat itu Xin Yi mengira Dylan adalah pastor). Dylan yang merasa bersimpati pada Xin Yi pun menjadi sahabatnya.
Singkatnya, Cun Xi dan Xin Yi menikah walau pun Cun Xi sama sekali gak rela. Saking gak relanya, sehari setelah menikah, dia memberikan perjanjian percerian pada Xin Yi yang menegaskan bahwa mereka akan bercerai tepat setelah anak mereka lahir.
Dan dimulailah kebersamaan mereka. Cun Xi yang awalnya bersikap dingin dan "kejam" pada Xin Yi, lama - lama tersentuh juga oleh ketulusan dan kehangatan hati cewek itu. Bahkan Cun Xi sampai berpikir untuk membentuk keluarga bersama Xin Yi.
Sebelum pemikiran itu sempat berkembang, Anna kembali. Dan karena suatu peristiwa tragis, Xin Yi keguguran (it's really a tear jerker scene ). Insiden ini membuat Cun Xi dan Xin Yi terpisah, membuat Xin Yi membenci Cun Xi. Namun juga membuat Cun Xi sadar, siapa yang sebenarnya dia cintai. Sayangnya, Cun Xi terlambat mengejar Xin Yi, karena saat itu Xin Yi sudah pergi bersama Dylan ke Shanghai.
Sebenarnya Cun Xi sudah berusaha melacak jejak Xin Yi. Sayang, saking banyaknya orang yang bernama Chen Xin Yi, usahanya tak membawa hasil.
Dan mereka pun terpisahkan selama 2 tahun.
Selama 2 tahun, Xin Yi menggunakan pekerjaannya untuk melupakan masa lalunya.
Sementara Cun Xi tetap bekerja, sambil membawa penyesalan dan kesedihan dari masa lalunya.
Selama 2 tahun, Xin Yi mengubah penampilannya dan berusaha mengubah karakternya sebagai Sticky Note Girl.
Sementara Cun Xi selalu khawatir tiap kali melihat wanita hamil. Karena Xin Yi juga, Cun Xi berubah menjadi pribadi yang lebih perhatian pada orang lain.
Selama 2 tahun, Xin Yi berusaha menghapus nama Ji Cun Xi dari hatinya.
Sementara Cun Xi tak bisa tahan untuk tidak menoleh setiap kali mendengar seseorang menyebut nama Xin Yi. Hanya untuk memastikan, apakah yang dipanggil Xin Yi-nya atau bukan.
Dan takdir pun memutuskan untuk mempertemukan mereka lagi.
Awalnya Cun Xi ingin menghindar. Dia merasa, pertemuannya dengan Xin Yi hanya akan membuat Xin Yi bersedih. Apalagi, di sisinya masih ada Anna, yang selama 2 tahun ini masih dipacarinya karena tanggung jawab dan bukan cinta.
Tapi takdir terus menerus mempertemukan mereka dan menuntut untuk mengurai kembali benang kusut masa lalu.
Duh....saya kok bisa telat sih nemu drama sebagus ini?
Saya suka banget sama drama ini karena "rapi". Setiap detail diperhatikan. Hal-hal kecil di episode awal, yang dipikir gak penting, ternyata punya pengaruh di akhir cerita, contohnya Ipod dan pulpen (untuk ngerti maksud saya, mending nonton langsung deh). Kebanyakan drama (korea, jepang, maupun taiwan) selalu ada "flaws"nya. Hal-hal kecil yang gak dibahas lebih lanjut. Gak ngaruh memang ke jalan cerita, tapi untuk seorang pemerhati detail macam saya, hal kayak gitu jelas mengganggu. Makanya senang banget nemu drama rapi macam Fated to Love You.
Dari segi alur cerita, emang gak ada yang terlalu istimewa ya. Tipe cinderella modern gitu. Pesan moral dari drama ini pun mirip dengan pesan moral Cinderella. Yang juga sama dengan pesan yang disampaikan ayah Xin Yi, yaitu : "Xin Yi, as long as you're willing to work hard, happiness will come knocking at your door".
Yang bikin drama ini punya sedikit nilai plus adalah karakter Xin Yi yang super duper baik itu. Xin Yi sedikit mengingatkan saya pada "my dreamkeeper". Dia juga baik banget, sampai sering dimanfaatkan orang. Klo ngeliat dia, saya sering mikir kok bisa ada orang yang sebaik (ato sebodoh?) ini . Tapi setelah nonton drama ini, saya nyadar bahwa orang seperti itu beneran ada. Bahkan yang lebih baik lagi (ato lebih bodoh) dari dia (seperti Xin Yi) pun ada.
Karakter Cun Xi pun menarik. Berbeda dengan karakter prince charming yang biasanya galant, bijaksana dan dewasa, Cun Xi malah kekanakan, bad temper dan banyak akal . Tapi...ketulusan dan sayangnya pada Xin Yi gak perlu diragukan lagi.
Selain itu, karakter pendukung seperti neneknya Cun Xi, ibu dan kakak-kakaknya Xin Yi pun menarik untuk dilihat. Justru mereka lah yang membuat unsur humor di drama ini jadi komplit.
Soundtracknya juga pas. Adegan - adegan lucu atau lincah diisi lagu 99 Ci Wo Ai Ta. Sementara adegan sedih dihiasi lagu mendayu berjudul Wo De Kuai Le. Bahkan....saat mendengar intro Wo De Kuai Le, teman yang nonton bareng saya langsung menyiapkan tissue
Dari segi pemain-pemainnya, Cen Qiao En sebagai Chen Xin Yi sih gak perlu diragukan lagi aktingnya. Dia salah satu aktris Taiwan favorit saya, dan dialah alasan utama saya tertarik nonton drama ini. Ethan Ruan sebagai Ji Cun Xi pun aktingnya lumayan sebagai pendatang baru. Saya suka kemampuannya dalam berekspresi. Dia bisa bikin raut muka komikal yang bikin adegan-adegannya jadi lucu. Memang sih, kadang - kadang aktingnya terlihat kaku. Untungnya, Qiao En bisa mengimbangi. Chemistry antara mereka berdua pun lumayan lah. Walo masih lebih bagus chemistry Qiao En dan Ming Dao (gak heran Qiao En dan Ming Dao disebut sebagai best couple in screen).
Di Taiwan, Fated To Love You ini ratingnya tinggi banget lho. Salah satu episodenya mencatatkan rekor sebagai tontonan TV dengan rating paling tinggi. Average ratingnya juga oke, memecahkan rekor sebagai drama dengan average rating tertinggi malah. Mengalahkan Prince Turned Into Frog, si pemegang rekor sebelumnya. Bahkan jauh di atas Meteor Garden yang dinobatkan sebagai drama legenda. Autumn's concerto, yang sekarang ini lagi booming di Taiwan dan diperkirakan bisa mengalahkan rating Fated To Love You pun ternyata belum berhasil. Dan karenanya, posisi Fated To Love You tetap tak tergoyahkan.
Tapi dengan fakta ini, saya malah merasa drama ini overrated (Lho????)
Maksud saya, drama ini memang bagus. Tapi gak sebagus ITU. Masih kalah dengan all time drama favorit saya : All About Eve. (Hehehe....kayaknya emang saya bakal susah nih nemu drama yang nyaingin All About Eve).
Tapi temen saya bilang sih, Fated To Love You lebih bagus daripada All About Eve.
So....mending tonton aja sendiri dan putuskan siapa yang benar ^-^
Thursday, March 11, 2010
It Started With A Kiss
SMU Gang Nam adalah smu terfavorit di Taipei. Murid - muridnya dibagi dalam kelas berdasarkan urutan nilai. Mulai dari kelas A yang berisikan murid - murid dengan nilai tertinggi hingga kelas F, tempatnya murid dengan nilai paling jeblok.
Yuan Xiang Qin, dari kelas 3F, adalah tipikal gadis yang ceria, optimis, ceroboh, kekanakan dan mencintai Jiang Zhi Shu setengah hidup dari sejak pertama melihatnya sewaktu upacara penerimaan murid baru. Saking cintanya, Xiang Qin sampai bertekad masuk kelas A biar bisa sekelas dengan Zhi Shu (yang mana gagal bahkan sampai dia naik kelas 3)
Selain sebagai murid terjenius di sekolah mereka (bahkan di seluruh Taiwan) dengan IQ 200, Jiang Zhi Shu adalah cowok ganteng idola sekolah yang kalem, dingin, tanpa ekspresi dan cuek banget. Jangankan mau balas perasaan Xiang Qin, Zhi Shu bahkan gak menyadari keberadaan Xiang Qin.
Hingga suatu hari, Xiang Qin menyatakan perasaannya kepada Zhi Shu melalui surat yang diberikan di depan orang banyak. Dan tanpa basa basi, Zhi Shu langsung menolaknya, membuat Xiang Qin jadi bahan tertawaan satu sekolah.
Kesialan Xiang Qin hari itu belum berakhir. Rumahnya yang baru selesai dibangun rubuh karena gempa. Konyolnya, rumah tetangganya masih pada tegak semua. Rumah dia aja yang rubuh karena cara membangunnya gak beres. Kekonyolan ini membuat tv lokal meliputnya dan beritanya kebetulan ditonton oleh Ah Li, sahabat ayah Xiang Qin sewaktu SMU.
Ah Li pun kemudian menawarkan Xiang Qin dan ayahnya untuk tinggal di rumahnya. Dan betapa kaget sekaligus senangnya Xiang Qin sewaktu tahu bahwa Ah Li ini ternyata ayahnya Zhi Shu. Otomatis, dia bakal serumah dengan Zhi Shu.
Sejak itu, didukung oleh ibunya Zhi Shu yang pengen banget punya anak perempuan kayak Xiang Qin, dimulailah usaha Xiang Qin untuk mengejar dan mendapatkan cinta Zhi Shu. Jelas ini bukan perjuangan yang mudah. Hambatan didapatkan dari Ah Jin, sahabat Xiang Qin yang juga naksir Xiang Qin sejak kelas 1 SMU dan gak menyerah mengejar Xiang Qin walopun udah jelas ditolak . Cewek - cewek lain yang juga naksir dan ngejar Zhi Shu. Dan terutama Zhi Shu sendiri, yang cuek aja dengan usaha Xiang Qin.
Sampai suatu ketika, perusahaan ayah Zhi Shu bermasalah dan beliau terkena serangan jantung. Zhi Shu pun menggantikan ayahnya untuk sementara. Dan demi menyelamatkan perusahaan, terpaksa menerima nasib dijodohkan dengan gadis bernama Hui Lan. Saat tahu apa yang terjadi, Xiang Qin yang patah hati akhirnya menerima Ah Jin, yang telah lama mencintainya, sebagai kekasih. Bahkan, pemuda itu dengan terang-terangan langsung melamar Xiang Qin. Di saat yang sama, kabar tersebut akhirnya terdengar oleh Zhi Shu, yang langsung gelisah dan mulai merasa kehilangan.
Yup...Cerita di film ini emang intinya itu doang. Tentang seorang cewek yang mati - matian ngejar cinta seorang cowok. kedengarannya shallow banget ya?
Tapi menarik melihat usaha Xiang Qin yang gak kenal lelah itu. Juga menarik melihat perkembangan chemistry antara Zhi Shu dan Xiang Qin. Zhi Shu yang tadinya cuek abis dengan keberadaan Xiang Qin, perlahan menunjukkan perhatiannya. Hanya dengan satu kalimat dari Xiang Qin, Zhi Shu yang tadinya mau masuk fakultas ekonomi, rela ganti haluan masuk ke fakultas kedokteran. Dia yang selalu dingin dan tanpa ekspresi, di depan Xiang Qin bisa tersenyum, marah bahkan tertawa. Hui Lan (cewek yang ditunangkan dengan Zhi Shu) bahkan berkata hanya di depan Xiang Qin, Zhi Shu tampak manusiawi, suatu fakta yang gak disadari Xiang Qin dan bahkan baru belakangan disadari oleh Zhi Shu.
Sejujurnya, saya gak terlalu suka dengan karakter cewek seperti Xiang Qin yang kekanakan, polos dan (agak) bodoh. Buat saya, karakter seperti inilah yang menyebabkan booming-nya dumb girl syndrome (tau dong ya maksud saya? Dulu itu sempat mewabah banget deh cewek - cewek bergaya manja, kekanakan dan (sok) polos biar kelihatan cute depan cowok. Thanks God, trend itu sudah lewat). Tapi Xiang Qin punya kelebihan pada sifatnya yang selalu berusaha keras mengejar mimpinya (walopun menurut saya mimpinya silly sih ). Ketulusan dan keceriaannya juga gak dibuat - buat. Membuat kita tahu bahwa Xiang Qin memang sepolos itu dan sebodoh itu (^-^). Gak dibuat - buat seperti cewek - cewek korban dumb girl syndrome itu (hehehe....kok kayaknya saya sewot banget ya?). Dan artinya, salut mesti diberikan pada Ariel Lin yang udah sukses membawakan karakter Yuan Xiang Qin.
Joe Cheng juga cocok berperan sebagai Jiang Zhi Shu. Wajahnya yang ganteng namun dingin itu sesuai dengan deskripsi Jiang Zhi Shu versi komik. Jiro Wang yang berperan sebagai Ah Jin juga bermain dengan baik, walopun sejujurnya saya gak suka sama Jiro Wang :hehe. Cast lain juga pas kok, pengecualian pada *** yang berperan sebagai Ah Cai (ayahnya Xiang Qin). Dalam komiknya, Ah Cai adalah seorang ayah yang ceroboh, slengean tapi sayang banget sama Xiang Qin. Sementara di drama, chemistry ayah dan anak antara *** dengan Ariel Lin kurang terlihat.
Dari segi alur cerita, memang sempat kerasa draggy di awal - awal episode. Bahkan saya pun sempat postpone nonton drama ini setelah episode 3 karena bosan dan beralih pada tontonan lain. Tapi lama kelamaan menarik juga melihat usaha Xiang Qin. Apalagi setelah konflik makin bertambah dan chemistry antara Ariel Lin dan Joe Cheng semakin bagus. Membuat penonton (saya dan teman - teman maksudnya ) penasaran untuk melihat endingnya.
So....menurut saya sih It Started With A Kiss worth to watch.
Quote of the movie :
Loving someone who doesn't love you back is much more painful and lonesome than not being able to find someone you love
-Yuan Xiang Qin-
They Kiss Again
They Kiss Again (TKA) memang sekuel dari It Started With A Kiss (ISWAK) yang ditayangkan 2 tahun setelahnya namun masih dengan cast yang sama. ISWAK dan TKA merupakan adaptasi dari manga (komik) Itazura Na Kiss karya Tada Kaoru. Manga ini juga pernah diadaptasi menjadi versi dorama (drama jepang) di negara aslinya. Comic Production yang membuat versi drama Taiwannya, memutuskan untuk mengikuti ceritanya persis manganya. Bahkan hingga endingnya pun sama (oke...saya gak akan spoiler bagaimana ending TKA disini. Itu adalah sesuatu yang harus anda nonton sendiri ).
They Kiss Again menceritakan tentang marriage life-nya Zhi Shu dan Xiang Qin. Gimana cara mereka mengatasi perbedaan - perbedaan ada, gimana Xiang Qin berusaha menghalau cewek - cewek lain yang masih aja mengejar Zhi Shu, gimana Xiang Qin berusaha mempertahankan percaya dirinya karena menurut anggapan orang - orang, Xiang Qin gak ada pantas - pantasnya untuk Zhi Shu. Ditambah dengan side story kisah cinta Ah Jin (yang akhirnya mendapatkan happy endingnya sendiri) dan Yu Shu, adik Zhi Shu yang punya sifat mirip dengan Zhi Shu dan ditaksir oleh cewek yang sifatnya mirip Xiang Qin . Selain itu juga, menceritakan usaha Xiang Qin yang ingin jadi perawat agar selalu bisa membantu Zhi Shu. Bisa dibayangkan gimana hebohnya orang seperti Xiang Qin mau jadi perawat? (^o^)
Berbeda dengan ISWAK yang mempunyai benang merah dari episode pertama hingga akhir, TKA tampak seperti drama yang gak ada intinya. Gak ada benang merah penghubungnya! Jadi selesai 1 masalah, bakal timbul masalah berikutnya. Begitu terus sampai episode akhir. Akting para pemainnya pun (selain mereka yang sudah berperan di ISWAK) terasa kaku. Belum lagi alur ceritanya yang terkadang draggy karena kebanyakan dialog yang gak penting. Rasanya seperti nonton reality show tentang newlyweds dimana kemesraan antara 2 tokoh utamanya tampak real (namanya juga pengantin baru) sementara akting pemain lain kaku (kagok sama kamera ceritanya).
TAPI...
They Kiss Again punya nilai plus (dan ini benar - benar nilai plus yang gak bisa diremehkan) pada chemistry antara Ariel Lin dan Joe Cheng yang makin bagus aja. Bravo untuk Joe Cheng. Aktingnya meningkat pesat dibandingkan It started With A Kiss. Karakter Zhi shu itu kan dingin dan cuek serta gak suka mengutarakan perasaannya dengan kata - kata. Jadi rasa cintanya ke Xiang Qin tergambarkan lewat tatapan matanya saat memandang Xiang Qin, ekspresi wajah dan caranya tersenyum pada Xiang Qin, berbagai elusan maupun pelukannya bahkan saat dia memarahi Xiang Qin karena mengkhawatirkannya. Dan Joe Cheng sukses banget menunjukkannya. Kalo gak tau, saya bisa percaya klo mereka memang pasangan beneran di dunia nyata .
Oh ya, ada 1 adegan yang paling berkesan untuk saya, yaitu saat Zhi Shu cemburu pada Qi Tai, teman kuliah Xiang Qin. Ternyata orang sejenius Zhi Shu pun gak tahu yang namanya cemburu itu kayak apa. So...tanpa sadar klo dia cemburu, dia malah marah - marah dan melampiaskan emosinya ke Xiang Qin membuat Xiang Qin bingung dan sedih karena gak tahu salahnya dimana (poor her) ;p. Ah Jin lah yang menyadarkan Zhi Shu akan kesalahannya. Dan untuk pertama kalinya, Zhi Shu terang - terangan mengakui perasaannya pada Xiang Qin di depan orang banyak (walopun masih dengan gaya cool-nya Zhi ShU) .
Nilai plus lain adalah Joe Cheng yang tampak jauh lebih ganteng di sini dibandingkan waktu di It Started With A Kiss. Dia terlihat lebih dewasa dan serius dengan potongan rambut pendeknya. Syukur deh dia dapat hidayah juga untuk potong rambutnya.
Hmm...jadi nilai plus nya They Kiss Again semua karena Joe Cheng dong?
Errr...iya sih. Kayaknya emang gitu
Kesimpulannya, menurut saya They Kiss Again adalah drama yang layak untuk ditonton (apalagi klo anda sudah menonton It Started With A Kiss) namun mengingat draggy-nya serta ketiadaan benang merahnya, maka gak perlu lah ditonton dengan sistem kebut semalam, cukup nonton 2-3 episode per hari. Karena klo anda maksa nonton ngebut, bisa - bisa anda bosan dan ketiduran (yah....seenggaknya itu yang terjadi pada saya ).
So...mempertimbangkan point - point di atas, 3 bintang layaklah untuk They Kiss Again
Quote of the movie :
It didn't matter whether it was jealousy, pain or deep sadness, these kinds of confusing human emotion were something I have never experienced.
After meeting Xiang Qin, when she showed up in front of me, these hidden emotions I have had came out. I didn't know what to do and I was confused, anxious.
A guy like you has way too much passion & embarassing emotions. So you don't need Xiang Qin to distract you. The person who needs Xiang Qin is me. Only when Xiang Qin is by my side, can I be the real me.
-Jiang Zhi Shu-
Subscribe to:
Posts (Atom)