Ini judul film India. Kemarin nonton bareng nih film di kostan. Huaa...nih film mengharukan deh. Ceritanya tentang Raj Maholtra (Amitabh Bachan) dan istinya , Pooja, (Hema Malini) yang melakukan segalanya demi kebahagiaan ke-4 anak mereka. Bahkan mereka merelakan dana pensiun mereka untuk membayari uang muka cicilan mobil anak mereka (padahal mereka sendiri gak punya mobil). Akibatnya pas pensiun, mereka gak punya dana. Dan mereka berniat menumpang di rumah salah 1 anak mereka. Gak disangka, tak ada 1 anak punya yang sudi menerima orang tua mereka dengan alasan ngerepotin. Tapi jelas gak enak nolak terang-terangan. Karena itu dibikinlah rencana. Selama 6 bulan, sang ayah akan tinggal bersama anak pertama dan ibu tinggal bersama anak kedua. Setelah 6 bulan, ayah bakal tinggal bersama anak ke-3 dan ibu bersama anak ke-4. Mereka sengaja merencanakan ini dengan harapan orang tua mereka menolak. Tak disangka, Raj dan Pooja malah setuju (sebenarnya sih Pooja doang yg setruju. Raj-nya gak mau)
So berpisahlah sepasang suami istri yang sudah menikah selama 40 tahun itu. Sedih banget liatnya waktu mereka packing barang masing-masing. Pas diem-diem mereka bawa naro foto yang lainnya dalam tas. Di tempat masing-masing, baik Raj maupun Pooja sedih mulu. Anak mereka gak peduli, sementara si menantu judes banget. Yang care palingan cuma cucu mereka. Tapi...bisa apa sih seorang cucu melawan orang tuanya? Dan yang paling sedih, karena Raj dan Pooja musti tidur terpisah. Padahal selama 40 tahun, gak pernah sekalipun mereka berpisah. Akhirnya setelah 6 bulan, mereka gak tahan juga. Tepat di hari anniversay mereka, Raj dan Pooja memutuskan bertemu di stasiun kereta yang menjadi awal kisah mereka. After that, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah mereka di desa, walo masih no idea gimana mereka bisa mengongkosi hidup sehari-hari.
Tanpa disangka, Raj dan Pooja bertemu Alok, anak angkat mereka yang beberapa tahun terakhir ini tinggal di London. Sejak kembali ke India, Alok selalu mencari keberadaan orang tua angkatnya, bahkan berkali-kali mengunjungi rumah mereka di desa dan tiap hari menelpon ke rumah tapi tanpa hasil. Dan Alok pula lah yang mengajak orang tua yang sangat disayanginya dan bahkan dianggapnya sebagai tangan Tuhan itu untuk tinggal bersama.
Udah selesai gitu aja? Wah enggak donk. Masak iya, gak ada pembalasan buat ke-4 anak durhaka itu? Dan ada alasannya kenapa film ini dikasin judul Baghban. Nih film bukan bercerita tentang cinta menggebu sepasang muda mudi, tapi tentang cinta tak terbatas dan pengorbanan orang tua kepada anaknya dan dibalas dengan tak layak. Gua lebih suka film dengan tema keluarga kayak gini ato friendship daripada yang tentang cinta. Bosen aja! Yang bagus juga, nih film gak ada adegan gak pentingnya (kecuali dancing & singing khas India). Setiap adegan nunjukkin betapa susahnya Raj dan Pooja karena berpisah. Trus juga, pemunculan Alok yang gak mengganggu jalan cerita. karena di awal film ditunjukkin Alok yang menelpon orang tuanya tepat di anniversary ke-40 buat ngucapin selamat. Ini nunjukkin klo Alok gak pernah ngelupain orang tuanya meskipun jauh. Makanya gak terasa aneh waktu di pertengahan film, Alok tiba-tiba muncul lagi.
Nonton film ini banyak yang bisa dipetik. Yang paling kental yah jangan durhaka sama orang tua lah. Dan gua berdoa, mudah-mudahan Allah SWT gak ngebiarin gua jadi anak durhaka kayak gitu . Trus gak selamanya darah lebih kental daripada air. Buktinya Alok lebih peduli sama orang tuanya daripada ke-4 anak kandungnya. Dan musti ingat, yang namanya karma itu emang ada.
Yang paling heboh, gua nangis donk. Bikin anak-anak jadi kaget . Dewi nangis? Yang dicurigai saluran air matanya dah kering? Cuma gara-gara film kayak gini? Mending klo cuma berkaca-kaca, ini mah banjir. Hahahaha...belum tau aja mereka. Gua kan emang paling lemah sama film dengan tema kayak gini. Wong satu-satunya film yang bikin gua juga banjir (dulu wkt ROTK cuma berkaca-kaca doang) pas nonton.film indonesia jaman jebot yang judulnya : Ayah. Jadi kangen papi lagi abis nonton Bachban.
No comments:
Post a Comment